Sore itu, gue lagi asik saunaan di kamar kost ketika terdengar ketukan
dari temen gue (sebut saja Riris dan Ade *nama sebenernya*). Mereka baru saja
pulang dari Sanur Beach, Bali dan tanpa ba-bi-bu mereka ngajak gue ke Lombok
minggu depan. Yup! Itu bertepatan dengan long
weekend Hari Raya Idul Adha. Kita dapat jatah selama empat hari, waktu yang
sayang bila dilewatkan dengan mendekam di kamar kost. Alhasil dengan
pertimbangan yang matang (baca: suntikan dana dari abang gue tercinta), gue pun
memutuskan untuk ikut. Riris kebagian tugas buat ngatur itinerary selama di
sana, sementara Ade yg notabene punya temen di sana sibuk sms-an tiap hari demi
dapet tebengan #yakali. Sehari sebelum berangkat, kami mampir ke Ramayana buat
beli perlengkapan di sana. Pulang dari situ kami packing dan bergegas tidur. Sabtu,
12 Oktober 2013 pukul 07.30 kami berangkat menuju Stasiun Ubung dianter temen2
cowok yang baik hati (hahaha! Thx bro!). Dari Stasiun Ubung kami lanjut ke
Pelabuhan Padang Bay menggunakan angkutan umum. Sesampainya di Padang Bay kami
langsung membeli tiket ke Lombok seharga Rp 40.000. Kapalnya gede, di luar
perkiraan gue. Tidak menunggu lama, kami pun segera masuk ke kapal dan mencari
kursi yang paling nyaman buat kita bertiga. Selang beberapa menit kemudian,
kapal pun jalan. Di kapal kita sempetin buat main kartu, foto2 narsis, terus lanjut
boci buat ngecharge energy (alibi
doang ini sih.. :p).
Bangun2 kita kelaparan, akhirnya gue bareng riris beli pop mie yang
aduhai mahal bener. (Catatan buat
backpacker sejati: lain kali kalo mau jajan, belilah makanan ke penjual2 yang
ada di kapal sebelum berangkat. Jangan beli di kantin kapal).
Penyebrangan
Bali-Lombok memakan waktu kurang lebih 5 jam. Hal ini berhubung karena kapal
yang kami naiki termasuk kapal yang lumayan besar sehingga jalannya “agak”
lambat (sangat lambat malah). Kebetulan kami sekapal dengan anggota genk motor
gede (moge) “The Brotherhood”. Pukul 5 lewat kami tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok. Sebelum turun kami menyempatkan foto2 di dek kapal (hihihi, maklumlah cewek~)
Sesampainya di sana
kami mulai mencari teman kami yang bernama Eka. Dia nantinya yang bakal menjadi
tour guide kami di sini. Setelah celingak-celinguk kesana-kemari, akhirnya kami
bertemu dengan Eka. Dia memakai jaket merah, orangnya di luar perkiraanku. Dia
sangat ramah dan gayanya asik. Setelah cipika-cipiki, kami pun diajak ke tempat
kerja kakaknya. Kebetulan kakaknya Eka bekerja di pelabuhan, kami pun
dikenalkan dengan mas-mas yg ada di sana. Ada mas Obet, mas Oden, dan mas2 yang
lainnya (hahaa! Cuma ingat dua doang dari sekian banyak mas yang ada di sana!
:D). Mereka sangat ramah, padahal kami hanya kenal sama Eka, tapi ternyata di
sana kami disambut dengan hangat oleh mereka semua. Sungguh, mendapatkan banyak
teman baru itu sangat menyenangkan! Sambil menunggu mereka shalat, kami pun
mulai membicarakan di mana kami bakal menginap malam ini. Pukul 6 lewat kami
memulai perjalanan ke daerah Senggigi untuk mencari penginapan murah. Setelah
perjalanan kurang-lebih 45 menit kami tiba di sana. Mencari penginapan
merupakan pengalaman baru bagiku, keluar-masuk dari satu penginapan ke
penginapan lainnya demi mendapatkan harga yang sesuai dengan kantong backpacker
seperti kami ini tidaklah mudah. Setelah muter-muter selama kurang lebih 1 jam,
akhirnya kami menemukan penginapan yang pas. Namanya Hotel Green Leaf. Hotel
ini masih baru di mana sebagian gedungnya masih dalam tahap pembangunan. Dengan
tarif Rp 125.000/malam kami cukup puas dengan fasilitas yang diberikan. Ada
spring bed ukuran gede, kamar mandi di dalam, kipas angin (seharusnya sih pake
AC, tapi AC nya belum bisa digunakan), dan wifi. Keuntungan menempati hotel
baru adalah semua barang-barang di dalamnya masih dalam kondisi bagus. Sehabis
meletakkan barang-barang dan mengantarkan Eka beserta kedua temannya ke depan, gue
dan Ade bergegas membeli makan malam. Oh iya, di Lombok sama seperti di Bali, gak
ada angkutan umum di sepanjang jalan, yang ada mungkin hanya segelintir taxi.
Makanya Eka menitipkan satu motor untuk kami pakai selama di hotel. Baik banget
kan dia? :D Kami memutuskan membeli nasi goreng di pinggir jalan untuk makan
malam. Tak lupa juga kami mampir ke Alfamart membeli minuman dan beberapa snack
untuk di penginapan. Setelah kami mandi dan makan malam, kami pun mengisi
tenaga untuk perjalan besok.
#PENGELUARAN HARI PERTAMA
Dari Stasiun Ubung ke Padang Bay (naik bus) : Rp 35.000
Nyebrang Bali-Lombok :
Rp 40.000
Jajan Pop Mie di kapal :
Rp 13.000
Penginapan Leaf House (Rp 125.000/3org) :
Rp 42.000
Makan malam :
Rp 10.000
Belanja minuman + cemilan :
Rp 20.000
Total Pengeluaran Hari Pertama Rp 160.000