Selasa, 15 Oktober 2013

Backpacker to Lombok 3D3N

PART ONE

Sore itu, gue lagi asik saunaan di kamar kost ketika terdengar ketukan dari temen gue (sebut saja Riris dan Ade *nama sebenernya*). Mereka baru saja pulang dari Sanur Beach, Bali dan tanpa ba-bi-bu mereka ngajak gue ke Lombok minggu depan. Yup! Itu bertepatan dengan long weekend Hari Raya Idul Adha. Kita dapat jatah selama empat hari, waktu yang sayang bila dilewatkan dengan mendekam di kamar kost. Alhasil dengan pertimbangan yang matang (baca: suntikan dana dari abang gue tercinta), gue pun memutuskan untuk ikut. Riris kebagian tugas buat ngatur itinerary selama di sana, sementara Ade yg notabene punya temen di sana sibuk sms-an tiap hari demi dapet tebengan #yakali. Sehari sebelum berangkat, kami mampir ke Ramayana buat beli perlengkapan di sana. Pulang dari situ kami packing dan bergegas tidur. Sabtu, 12 Oktober 2013 pukul 07.30 kami berangkat menuju Stasiun Ubung dianter temen2 cowok yang baik hati (hahaha! Thx bro!). Dari Stasiun Ubung kami lanjut ke Pelabuhan Padang Bay menggunakan angkutan umum. Sesampainya di Padang Bay kami langsung membeli tiket ke Lombok seharga Rp 40.000. Kapalnya gede, di luar perkiraan gue. Tidak menunggu lama, kami pun segera masuk ke kapal dan mencari kursi yang paling nyaman buat kita bertiga. Selang beberapa menit kemudian, kapal pun jalan. Di kapal kita sempetin buat main kartu, foto2 narsis, terus lanjut boci buat ngecharge energy (alibi doang ini sih.. :p).



Bangun2 kita kelaparan, akhirnya gue bareng riris beli pop mie yang aduhai mahal bener. (Catatan buat backpacker sejati: lain kali kalo mau jajan, belilah makanan ke penjual2 yang ada di kapal sebelum berangkat. Jangan beli di kantin kapal)





Penyebrangan Bali-Lombok memakan waktu kurang lebih 5 jam. Hal ini berhubung karena kapal yang kami naiki termasuk kapal yang lumayan besar sehingga jalannya “agak” lambat (sangat lambat malah). Kebetulan kami sekapal dengan anggota genk motor gede (moge) “The Brotherhood”. Pukul 5 lewat kami tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok. Sebelum turun kami menyempatkan foto2 di dek kapal (hihihi, maklumlah cewek~)


Sesampainya di sana kami mulai mencari teman kami yang bernama Eka. Dia nantinya yang bakal menjadi tour guide kami di sini. Setelah celingak-celinguk kesana-kemari, akhirnya kami bertemu dengan Eka. Dia memakai jaket merah, orangnya di luar perkiraanku. Dia sangat ramah dan gayanya asik. Setelah cipika-cipiki, kami pun diajak ke tempat kerja kakaknya. Kebetulan kakaknya Eka bekerja di pelabuhan, kami pun dikenalkan dengan mas-mas yg ada di sana. Ada mas Obet, mas Oden, dan mas2 yang lainnya (hahaa! Cuma ingat dua doang dari sekian banyak mas yang ada di sana! :D). Mereka sangat ramah, padahal kami hanya kenal sama Eka, tapi ternyata di sana kami disambut dengan hangat oleh mereka semua. Sungguh, mendapatkan banyak teman baru itu sangat menyenangkan! Sambil menunggu mereka shalat, kami pun mulai membicarakan di mana kami bakal menginap malam ini. Pukul 6 lewat kami memulai perjalanan ke daerah Senggigi untuk mencari penginapan murah. Setelah perjalanan kurang-lebih 45 menit kami tiba di sana. Mencari penginapan merupakan pengalaman baru bagiku, keluar-masuk dari satu penginapan ke penginapan lainnya demi mendapatkan harga yang sesuai dengan kantong backpacker seperti kami ini tidaklah mudah. Setelah muter-muter selama kurang lebih 1 jam, akhirnya kami menemukan penginapan yang pas. Namanya Hotel Green Leaf. Hotel ini masih baru di mana sebagian gedungnya masih dalam tahap pembangunan. Dengan tarif Rp 125.000/malam kami cukup puas dengan fasilitas yang diberikan. Ada spring bed ukuran gede, kamar mandi di dalam, kipas angin (seharusnya sih pake AC, tapi AC nya belum bisa digunakan), dan wifi. Keuntungan menempati hotel baru adalah semua barang-barang di dalamnya masih dalam kondisi bagus. Sehabis meletakkan barang-barang dan mengantarkan Eka beserta kedua temannya ke depan, gue dan Ade bergegas membeli makan malam. Oh iya, di Lombok sama seperti di Bali, gak ada angkutan umum di sepanjang jalan, yang ada mungkin hanya segelintir taxi. Makanya Eka menitipkan satu motor untuk kami pakai selama di hotel. Baik banget kan dia? :D Kami memutuskan membeli nasi goreng di pinggir jalan untuk makan malam. Tak lupa juga kami mampir ke Alfamart membeli minuman dan beberapa snack untuk di penginapan. Setelah kami mandi dan makan malam, kami pun mengisi tenaga untuk perjalan besok.


#PENGELUARAN HARI PERTAMA

Dari Stasiun Ubung ke Padang Bay (naik bus)          : Rp   35.000

Nyebrang Bali-Lombok                                                 : Rp   40.000

Jajan Pop Mie di kapal                                                   : Rp   13.000

Penginapan Leaf House (Rp 125.000/3org)                 : Rp   42.000

Makan malam                                                                   : Rp   10.000

Belanja minuman + cemilan                                            : Rp   20.000                 
                Total Pengeluaran Hari Pertama                  Rp 160.000